Skip to Main Content

Sangia Advertisement

Selected articles from this journal and other medical research on Novel Coronavirus (SARS-CoV-2) and related viruses are now available for free on ScienceDirect – start exploring directly or visit the Elsevier Novel Coronavirus Information Center

Volume 10 Issue 2, October 2017

Edisi Perdana Publikasi Online

Edisi Perdana Publikasi Online pada Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan sejak terbitnya ISSN online. Seluruh naskah yang diterbitkan pada edisi telah mengikuti kaidah umum pada terbitan online sesuai ketentuan COPE. Namun demikian bisnis proses jurnal menggunakan model kombinasi sistem jurnal dan email.

Editor-in-chief: Assoc. Prof. Umar Tangke, Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara, Ternate, Indonesia.

Credit cover image by: Rochmady

Cover Issue(15 articles)

Back to Top page ⤴

Editorial Issue(15 articles)

Back to Top page ⤴

Research Article(15 articles)

  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepadatan dan pola distribusi kerang kima (Tridacnidae ) di Perairan Teluk Nitanghahai Desa Morella Maluku Tengah. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2017. Penelitian ini menggunakan metode belt transek. Hasil penelitian menemukan 5 jenis kima, yaitu Tridacna squamosa, Tridacna maxima, Tridacna maxima, Tridacna gigas dan Hipoppus hipoppus. Kelimpahan relatif individu tertinggi pada Tridacna squamosa sebesar 38,54% dan terendah Hipoppus hipoppus sebesar 0,52%. Kepadatan individu tertinggi pada Tridacna crocea sebesar 0.048 dan terendah pada Tridacna gigasyaitu 0.0013. Terdapat tiga pola distribusi kima di lokasi penelitian, yaitu pola distribusi mengelompok pada jenis Tridacna sqoamosa, Tridacnacrocea, dan Tridacna maxima. Pola distribusi acak pada jenis Tridacna gigas dan pola distribusi seragam pada jenis Hipoppus hipoppus.

    • Inem OdeInemOde
    Research Article Open Access
    Vol 10, No 2, P: 1-6
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis pemanfaatan dan menganalisa nilai ekonomi hutan mangrove di Desa Mare Kofo Kota Tidore Kepulauan. Metode penelitian dengan pengambilan sampel yang dipilih secara sengaja (purfosive) dari masyarakat disekitar hutan mangrove serta yang memiliki akses terhadap hutan mangrove. Nilai Manfaat langsung yang diperoleh masyarakat di sekitar hutan mangrove (local direct use value) didekati dengan laba bersih yang dihasilkan untuk penggunaan lokal. Manfaat tidak langsung didekati dengan metode Replacement cost (metode biaya pengganti). Pendekatan tersebut digunakan untuk mengestimasi nilai manfaat fisik, biologis dan ekoogis sumber daya hutan mangrove dengan kriteria dan standar penilaian. Untuk estimasi nilai manfaat pilihan menggunakan pendekatan benefit transfer. Sementara itu estimasi nilai manfaat keberadaan dengan menggunakan metode Contingent Valuation. Hasil penelitian pemanfaatan langsung hutan mangrove oleh responden di Desa Mare Kofo yaitu: Pemanfaatan kayu bakar, ikan, kerang, cumi dan kepiting. Total nilai ekonomi pemanfaatan hutan mangrove di Desa Mare Kofo yaitu: manfaat langsung sebesar Rp. 34.542.515,59/ha/tahun, manfaat tidak langsung sebesar Rp. 153.285.120,17/ha/tahun, manfaat pilihan sebesar Rp. 171.897,38/ha/tahun, dan manfaat keberadaan sebesar Rp. 4.800.000/ha/tahun, sehingga total nilai ekonomi yaitu sebesar: Rp. 192.799.533,1/ha/tahun.

    • Sabaria NiapeleSabariaNiapele
    • Muhammad Hi. HasanMuhammadHi.Hasan
    Research Article Open Access
    Vol 10, No 2, P: 7-16
  • Lembaga mandiri yang mengakar di masyarakat (LM3) adalah lembaga yang tumbuh di tengah masyarakat dan telah berperan dalam pembinaan dan pengembangan sosial ekonomi masyarakat, khususnya di bidang pertanian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi LM3 dan merumuskan strategi pengembangan usaha yang dapat diterapkan oleh LM3. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, sedangkan analisis yang digunakan dalam menentukan strategi adalah dengan analisis SWOT. Hasil penelitian diperoleh: 1) faktor-faktor eksternal yang merupakan peluang adalah tersedianya sarana transportasi untuk pemasaran, informasi pasar, tersediannya dana pengembangan LM3 dari Kementrian Pertanian RI, adanya kemitraan dengan instansi, sedankan ancaman yaitu banyannya produk holtikultura yang didatngkan dari luar daerah merupakan ancaman bagi LM3 dan adanya persaingan harga. 2) Faktor-faktor internal yang merupakan kekuatan adalah LM3 memiliki modal yang cukup, ketersedian lahan pertanian, tenaga kerja yang trampil, produk/panen yang stabil, sedangkan kelamahan yaitu penguasaan teknologi di LM3 masih rendah merupakan kelamahan LM3, sulitnya pengadaan bibit yang besertifikat/berkualitas, dan kurangnya ketersediaan pupuk. 3) Perencanaan strategis yang dapat dilakukan yaitu meningkatkan produktivitas panen, melakukan penjadwalan sistem tanam dan bekerjasama dengan Dinas Pertanian dalam melakukan kegiatan pengembangan dan pelatihan sehingga dapat memenuhi permintaan pasar.

    • Ekaria EkariaEkaria
    Research Article Open Access
    Vol 10, No 2, P: 17-21
  • Brachionus plicatilis merupakan jenis zooplankton yang berperan penting sebagai pakan hidup bagi berbagai jenis ikan yang dibudidayakan. Keunggulan Brachionus plicatilis sebagai pakan adalah ukurannya kecil (150-220 µm), berenang lambat sehingga mudah dimangsa oleh larva, waktu kultur relatif singkat, laju reproduksi tinggi, kandungan gizi cukup tinggi serta dapat diperkaya dengan asam lemak dan antibiotik. Ragi merupakan jenis pakan alternatif bagi Brachionus plicatilis yang umumnya digunakan apabila kultur fitoplankton tidak mencukupi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis pakan ragi metode tetes yang terbaik untuk kepadatan Brachionus plicatilis dan dilaksanakan pada bulan September 2014, di Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon. Penelitian ini menggunakan RAL yang terdiri dari tiga perlakuan dosis ragi yaitu A=0,3 gram, B=0,6 gram dan C= 0,9 gram dengan kepadatan awal Brachionus plicatilis sebanyak 50 ind/ml setiap perlakuan. Setiap perlakuan dilakukan sebanyak tiga kali ulangan. Hasil penelitian mendapatkan puncak kepadatan Brachionus plicatilis terjadi pada hari kedelapan yaitu dosis 0,9 gram dengan kepadatan sebesar 102 ind/ml, dosis 0,6 gram dengan kepadatan 52 ind/ml dan dosis 0,3 gram dengan kepadatan 29 ind/ml. Analisa statistik mendapatkan dosis ragi 0,9 gram memberikan pertumbuhan yang lebih baik bagi Brachionus plicatilis. Parameter lingkungan mendukung pertumbuhan Brachionus plicatilis.

    • Anita PadangAnitaPadang
    • Rochman SubiyantoRochmanSubiyanto
    • Marwa MarwaMarwa
    • Fira AdityaFiraAditya
    Research Article Open Access
    Vol 10, No 2, P: 22-28
  • Pesisir Payum-Lampu satu merupakan salah satu pesisr yang secara geografis berhadapan langsung dengan Laut Arafura. Metode yang digunakan menggunakan metode transek 10 x 10m dengan mengambil sampel pada ekosistem mangrove yang rusak maupun mangrove yang baik. Hasil Penelitian didapatkan kerusakan mangrove di pantai payum disebabkan kareana adanya aktifitas masyarakat sebagai penggali pasir dan memanfaatkan kayu mangrove sebagai bahan bangunan. Hasil pengukuran luasan mangrove yang rusak dengan mengambil koordinat pesisir Kampung payum memiliki panjang mangrove yang rusak 1478,6 m atau 1,5 km dengan lebar mangrove antara 127–80 m sehingga didapatkan luasan mangrove yang rusak kurang lebih 2 ha. Adapun koordinat mangrove yang rusak mulai dari 8,517450 LS - 140, 407750 BT sampai 8,550040 LS - 140, 419770 BT. Pesisir Lampu satu memiliki luasan mangrove yang lebih kecil daripada Payum. Penentuan Panjang mangrove yang rusak didapatkan koordinat 8,500490 LS - 140,375410 BT Sampai 8,498320 LS - 140,367260 BT. Memiliki Panjang pesisir dengan mangrove yang rusak 374 m dengan titik koordinat pengukuran pada titik awal: 8, 501040 LS - 140, 369040 BT yang merupakan lebar mangrove yang rusak. Hasil Analisis kualitas air di pesisir payum COD: 22,12 - 25,13 ppm, DO: 4,63 - 8,13 ppm, 20,46 - 21,34 ppm, phosphate: 0,020 - 0,045 ppm, nitrat 0,005 - 0,009 ppm sedangkan pada pesisir lampu satu didapatkan COD: 20,72 - 28,17 ppm, DO: 3,58 - 8,79 ppm, BOD: 20,11 - 21,39 ppm Phosphate: 0,019 - 0,060 ppm dan nitrat 0,009 - 0,059 ppm. Analisis kualitas air dengan perbandingan baku mutu kualitas air Kepmen LH No.53 Tahun 2004 tentang baku mutu air laut untuk biota. Dan didapatkan sesuai untuk kelangsungan hidup biota. Sedangkan untuk biota yang berasisiasi didapatkan 14 jenis gastropoda dan I jenis bivalvia, di Payum didapatkan. Sedangkan di pesisir payum didapatkan 9 jenis gastropoda dan 3 jenis bivalvia. Sedangkan untuk jenis ikan yang tertangkap pada ekosistem mangrove yang rusak maupun yang baik didapatkan 10 jenis ikan. Pasang surut yang terdapat pada kedua stasiun sama dimana pasang tertinggi 4,1 m dan pasang terendah 3,7 dengan kedalaman pada ekosistem mangrove Payum lebih besar dari pada Lampu Satu.

    • Siti MasiyahSitiMasiyah
    • Nova MonikaNovaMonika
    Research Article Open Access
    Vol 10, No 2, P: 29-35
  • Ikan cucut adalah termasuk kedalam kelompok ikan bertulang rawan. Semua bagian dari tubuh ikan cucut dapat dimanfaatkan. Namun, daging ikan cucut kurang menarik bagi masyarakat karena tingginya kadar urea yang dikandungnya. Beberapa hal ini diperlukan untuk meningkatkan nilai tambah daging ikan cucut, yakni melalui pengolahan daging ikan cucut melalui proses diversifikasi produk olahan seperti produk surimi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan karakteristik produk surimi yang terbuat dari ikan cucut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daging ikan cucut dapat digunakan sebagai bahan baku surimi meskipun bau urea masih ada. Berdasarkan analisis pH, Mu-en surimi memiliki nilai pH sekitar 7,06 dan Ka-en surimi sebesar 7,13. Rata-rata kekuatan gel Mu-en surimi dan Ka-en Surimi masing-masing sebesar 99.84 dan 122.12 g.cm, dan derajat putih Mu-en surimi (69,4) dan Ka-en Surimi (68,4).

    • Rani AnggraeniRaniAnggraeni
    • Vanessa Natalie Jane LekahenaVanessaNatalie JaneLekahena
    • Indah KusumaningrumIndahKusumaningrum
    • Supriyadi SupriyadiSupriyadi
    Research Article Open Access
    Vol 10, No 2, P: 36-43
  • Keberadaan ikan dan kesuburan perairan merupakan salah satu indikator adanya zooplankton, mengingat peranan zooplankton dalam ekosistem sebagai konsumer pertama yang memakan fitoplankton, kemudian zooplankton dimakan oleh anak-anak ikan.  Berdasarkan fungsi zooplankton dalam perairan tersebut, maka sangat penting untuk melakukan penelitian tentang kondisi zooplankton terutama terkait dengan komposisi jenis dan kelimpahan di perairan Teluk Buli Kabupaten Halmahera Timur.  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi jenis dan kelimpahan zooplankton di perairan Teluk Buli Halmahera Timur.  Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2014 di perairan Teluk Buli Kabupaten Halmahera Timur Provinsi Maluku Utara pada 5 (lima) stasiun.  Pengambilan sampel zooplankton menggunakan metode penyaringan dengan melakukan penarikan plankton secara horizontal selama 5 menit di bagian permukaan laut (kedalaman 0,5 meter).   Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 33 jenis zooplankton dengan kelimpahan yang berkisar antara 4.567,84 - 19.321,61 ind/m3.  Indeks-indeks biologi zooplankton berturut-turut dengan kisaran adalah indeks keanekaragaman (H’) : 1,5286 - 1,9282, indeks keseragaman ( E ) :  0,4945 - 0,6238, dan indeks dominansi (D) : 0,1926 - 0,3389.

    • Yuliana YulianaYuliana
    • Fasmi AhmadFasmiAhmad
    Research Article Open Access
    Vol 10, No 2, P: 44-50
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis pemanfaatan dan menganalisa nilai ekonomi hutan mangrove di Desa Mare Kofo Kota Tidore Volume produksi ikan kembung yang meningkat mendorong para pelaku perikanan mengeksploitasi tanpa memperhatikan keberadaan dan keberlanjutannya, disertai adanya upaya penambahan penangkapan ikan kembung secara terus menerus dapat berdampak terhadap terjadinya penurunan stok ikan kembung. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis Potensi reproduksi, Pola pemijahan, dan alternatif pengelolaan. penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan Juni 2018 di sekitar Perairan Timur Pulau Biak menggunakan jenis alat tangkap Mini Purse Seine . Analisa data dilakukan terhadap tingkat kematangan gonad, Fekunditas , dan sebaran diameter telur, Dari hasil yang telah dikemukakan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan Potensi reproduksi (fekunditas) berkisar antara 70.680 699.60 butir telur yang terdapat pada selang kelas ukuran panjang 267 - 303 mm. Pola pemijahan ikan kembung lelaki bersifat total Spawning yaitu pemijahan yang berlangsung dalam waktu panjang. alternatif pengelolaan yang dapat dilakukan adalah mengatur waktu penangkapan yaitu tidak melakukan penangkapan berlebih pada waktu puncak pemijahan yaitu bulan April Juni. ikan yang seharusnya boleh ditangkap adalah ikan jantan maupun betina yang ukurannya melebihi panjang 292 mm. agar bisa diberi kesempatan untuk memijah sehingga populasi R. kanagurta dapat lestari.

    • Bernhard KatiandaghoBernhardKatiandagho
    • Fatmawaty MarasabessyFatmawatyMarasabessy
    Research Article Open Access
    Vol 10, No 2, P: 51-55
  • Penelitian ini bertujuan mengkaji faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi respon penawaran dan elastisitas penawaran kacang tanah di Indonesia. Bentuk respon penawaran adalah Model Nerlove dan teknik estimasinya Ordinary Least Square (OLS) menggunakan Eviews 7. Penelitian menggunakan data time series selama 26 tahun yaitu 1990-2015. Hasil penelitian menunjukkan faktor-faktor yang mempengaruhi respon penawaran kacang tanah di Indonesia adalah : harga kacang tanah pada tahun sebelumnya, penawaran kacang tanah pada tahun sebelumnya, harga padi pada tahun sebelumnya, harga kedelai pada tahun sebelumnya, dan produksi kacang tanah pada tahun t. Elastisitas penawaran harga sendiri dalam jangka pendek dan panjang bersifat elastis. Sedangkan elastisitas harga silang terhadap harga padi pada tahun sebelumnya dan terhadap harga kedelai tahun sebelumnya bersifat inelastis.

    • Yonette Maya TupamahuYonetteMayaTupamahu
    Research Article Open Access
    Vol 10, No 2, P: 56-64
  • Penelitian ini dilaksanakan di Desa Karang Jaya, Kecamatan Namlea, Kabupaten Buru, berlangsung dari bulan Nopember 2016 sampai Februari 2017. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jarak tanam  dan EM-4 terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan pola faktorial yang terdiri atas 2 faktor. Adapun faktor pertama adalah Jarak Tanam (J) terdiri dari 3 taraf, yaitu J1 (40 cm x 60 cm), J2 (50 cm x 60 cm), J3 (60 cm x 60 cm) . Faktor kedua adalah EM-4 (E) yang terdiri dari 3 taraf, yaitu E0 (Kontrol), E1 (150 L/ha) dan E2 (300 L/ha), diperoleh 9 kombinasi perlakuan dengan 3 ulangan sehingga terdapat 27 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  kombinasi perlakuan jarak tanam 60 cm x 60 cm  dan  EM-4 konsentrasi 300 L/ha  (J3E2) lebih baik dibandingkan perlakuan lainnya, ini dapat dilihat pada produksi berat buah per petak yaitu 6,64 kg.

    • Said AR. AssagafSaidAR.Assagaf
    Research Article Open Access
    Vol 10, No 2, P: 65-79
  • Penelitian ini adalah mengetahui kualitas organoleptic bubuk kopi yang berbeda dengan penerapan good manufacturing process dan hazard analytical critical control point pada proses pembuatan bubuk kopi. Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat bermanfaat bagi para petani dan pengusaha kopi serta para pengguna kopi dan produk turunannya di Kota Ternate. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan satu faktor yaitu varietas buah kopi (P) dengan tiga perlakuan (P1=kopi robusta, P2=kopi arabika, P3=kopi lokal) dan lima ulangan sehingga unit percobaan berjumlah 15 unit. Berdasarkan hasil hasil penelitian menunjukkan bahwa: Daging buah kopi dapat dimanfaatkan dalam pembuatan bubuk, tingkat kesukaan konsumen terhadap bubuk buah kopi dengan perlakuan varietas yang berbeda menghasilkan nilai warna 3.45 – 3.81 (netral), aroma 3.44 – 3.72 (netral), tekstur 3.42 – 4.01 (netral – suka ) dan rasa 3.73 – 4.29 (netral – suka).Perlakuan bubuk buah kopi dengan perlakuan varietas yang berbeda berpengaruh nyata terhadap parameter tekstur dan rasa, namun tidak berpengaruh nyata parameter warna dan aroma. Perlakuan bubuk nbuah kopi Arabika (P2) memiliki ranking terkecil (skor 7) dengan menghasilkan nilai organoleptik warna 3.66, aroma 3.44, tekstur 4.01, dan rasa. Terdapat penerapan quality control dan food safety yang baik pada proses tersebut.

    • Mustamin Anwar MasukuMustaminAnwarMasuku
    Research Article Open Access
    Vol 10, No 2, P: 80-86
Back to Top page ⤴
Nature Briefing

Sign up for the Nature Briefing newsletter — what matters in science, free to your inbox daily.

Get the most important science stories of the day, free in your inbox. Sign up for Nature Briefing