Pengaruh subtitusi daging ikan madidihang dengan rumput laut Kappaphycus alvarezii terhadap komposisi gizi bakso ikan madidihang Bakso ikan adalah makanan berbentuk bulat, terbuat dari daging ikan lumat dengan bahan tambahan lainya garam dapur, merica, tepung tapioka dan bumbu-bumbu. Bakso merupakan makanan yang digemari masyarakat dari semua golongan umur karena rasanya yang enak. Pembuatan bakso ikan menggunakan daging ikan madidihang adalah bentuk diversifikasi olahan ikan tersebut. Penggunaan rumput laut sebagai bahan subtitusi dalam pembuatan bakso ikan madidihang bertujuan untuk meningkatkan nilai gizi dan kualitas produk bakso ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh subtitusi daging ikan dengan rumput laut Kappaphycus alvarezii terhadap komposisi gizi bakso ikan madidihang dan manfaatnya untuk menghasilkan pangan berbahan dasar ikan yang berkualitas dan inovatif, sehingga mampu meningkatkan konsumsi ikan di masyarakat. Hasil penelitian subtitusi daging ikan dengan rumput laut Kappaphycus alvarezii berpengaruh sangat nyata terhadap kadar air, protein, abu, lemak, karbohidrat dan serat kasar. Subtitusi daging ikan dengan rumput laut Kappaphycus alvarezii meningkatkan kadar protein, abu, karbohidrat dan serat kasar serta menurunkan kadar air dan lemak bakso ikan madidihang. Vanessa Natali Jane LekahenaVanessaNatali JaneLekahena Research Article Open Access 18 Oct 2015 Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan 10.29239/j.agrikan.8.2.92-98 PDF (Bahasa Indonesia) (492KB) 347 views Abstract 1172 views Volume 8, No. 2, P: 92-98
Tingkat Kesukaan Konsumen Terhadap Produk Permen Jelly Rumput Laut Dengan Penambahan Konsentrasi Tepung Beras Ketan Permen jelly adalah jenis permen lunak dengan tekstur transparan dan kenyal hasil pencampuran air, sari buah, gula dan bahan pembentuk gel. Rumput laut Kappaphycus alvarezii salah satu komoditi hasil laut yang memiliki banyak kegunaan dan bernilai ekonomis, jenis rumput laut ini memiliki kandungan karaginan yang tinggi sehingga dapat digunakan sebagai bahan pembuatan permen jelly. Permen jelly rumput laut merupakan bentuk diversifikasi olahan dari rumput laut, akan tetapi sifat gel karaginan yang kuat dan kaku menghasil permen jelly yang kurang kenyal sehingga perlu adanya bahan tambahan seperti tepung beras ketan diharapkan dapat memperbaiki tekstur dan sifat kekenyalan dari permen yang dihasilkan. Kandungan amilopektin tepung beras ketan yang tinggi dapat menghasilkan produk olahan yang kenyal dan liat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesukaan konsumen terhadap produk permen jelly rumput laut Kappaphicus alvarezii dengan penambahan konsentrasi tepung beras ketan. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai sumber informasi tentang cara pembuatan permen jelly dari rumput laut Kappaphicus alvarezii. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan tepung beras ketan pada konsentrasi yang berbeda memberi pengaruh nyata terhadap tingkat kesukaan konsumen pada atribut tekstur dan rasa permen jelly, sedangkan tidak berpengaruh pada atribut warna dan aroma dan rasa. Permen jelly dengan penambahan konsentrasi tepung beras ketan 10% merupakan produk yang paling disukai oleh konsumen berdasarkan rerata rangking tiap perlakuan. Vanessa Natalie Jane LekahenaVanessaNatalie JaneLekahena Research Article Open Access 28 Jul 2018 Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan 10.29239/j.agrikan.11.1.38-42 PDF (1MB) 633 views Abstract 2195 views Volume 11, No. 1, P: 38-42
Analysis of the Relationship Between Carrageenan Content of Seaweed (Kappaphycus alvarezii Doty, 1986) with Water Quality in The Makassar Strait Analysis of the relationship between carrageenan content of seaweed (Kappaphycus alvarezii Doty, 1986) with water quality in the Makassar Strait) Kappaphycus alvarezii seaweed is experiencing high demand and supply as an industrial raw material, so it is important to analyze its carrageenan content. This study aims to analyze the carrageenan content of Kappaphycus alvarezii seaweed cultivated in estuaries, around corals and the open sea. This research is classified as a type of quantitative research with observation methods. The research was conducted from September to October 2022 in the waters of the Makassar Strait. The results showed that the carrageenan content of red seaweed Kappaphycus alvarezii as a whole ranged from 53.05 to 58.37% (55.84 ± 1.57%) with details of 55.52 ± 0.242% for carrageenan content in samples from the estuary, 55.57 ± 2.671% for the area around the reef and 56.43 ± 1.388% for the open sea. The highest carrageenan content of Kappaphycus alvarezii seaweed was obtained in the high seas cultivation areas. Kasmawati SudarKasmawatiSudarNursidi LatiefNursidiLatiefIndra CahyonoIndraCahyonoWayan KantunWayanKantun Research Article Open Access 15 Apr 2024 Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan 10.29239/j.agrikan.17.1.34-40 View Abstract 28 views Volume 17, No. 1, P: 34-40