Keterkaitan parameter fisik-kimia perairan dengan kelimpahan jenis ikan demersal di Sungai Maro pada fase bulan berbeda musim peralihan I Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan kelimpahan ikan demersal yang tertangkap di perairan Sungai Maro serta mengetahui keragaman dan keseragaman ikan pada fasa bulan yang berbeda (new moon dan full moon) pada musim peralihan I. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April – Mei 2019 di Sungai Maro. Sebanyak 98 ekor yang tertangkap yang terbagi pada fase bulan gelap sebanyak 45 ekor dan 53 ekor diperoleh pada fase bulan terang dengan menggunakan jaring insang percobaan dari berbagai ukuran mata jaring. Dari hasil tangkapan diperoleh 14 spesies ikan dari 14 genus terkoleksi. Keanekaragaman jenis ikan demersal pada fase bulan gelap dan terang termasuk dalam kategori rendah. Tingkat keseragaman jenis pada fase bulan gelap termasuk dalam kategori tidak merata, pada fase bulan terang termasuk kategori kurang seragam. Hasil CCA menunjukkan parameter fisik-kimia perairan berpengaruh terhadap sebaran ikan demersal pada stasiun dan fase bulan yang berbeda. Modesta Ranny MaturbongsModestaRannyMaturbongsSisca ElvianaSiscaElvianaChair RaniChairRaniAndi Iqbal BurhanuddinAndiIqbalBurhanuddin Research Article Open Access 19 Jul 2019 Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan 10.29239/j.agrikan.12.1.162-172 PDF (1MB) 772 views Abstract 2605 views Volume 12, No. 1, P: 162-173
Komposisi Jenis dan Kelimpahan Zooplankton di Perairan Teluk Buli, Halmahera Timur Keberadaan ikan dan kesuburan perairan merupakan salah satu indikator adanya zooplankton, mengingat peranan zooplankton dalam ekosistem sebagai konsumer pertama yang memakan fitoplankton, kemudian zooplankton dimakan oleh anak-anak ikan. Berdasarkan fungsi zooplankton dalam perairan tersebut, maka sangat penting untuk melakukan penelitian tentang kondisi zooplankton terutama terkait dengan komposisi jenis dan kelimpahan di perairan Teluk Buli Kabupaten Halmahera Timur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi jenis dan kelimpahan zooplankton di perairan Teluk Buli Halmahera Timur. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2014 di perairan Teluk Buli Kabupaten Halmahera Timur Provinsi Maluku Utara pada 5 (lima) stasiun. Pengambilan sampel zooplankton menggunakan metode penyaringan dengan melakukan penarikan plankton secara horizontal selama 5 menit di bagian permukaan laut (kedalaman 0,5 meter). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 33 jenis zooplankton dengan kelimpahan yang berkisar antara 4.567,84 - 19.321,61 ind/m3. Indeks-indeks biologi zooplankton berturut-turut dengan kisaran adalah indeks keanekaragaman (H’) : 1,5286 - 1,9282, indeks keseragaman ( E ) : 0,4945 - 0,6238, dan indeks dominansi (D) : 0,1926 - 0,3389. Yuliana YulianaYulianaFasmi AhmadFasmiAhmad Research Article Open Access 29 Oct 2017 Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan 10.29239/j.agrikan.10.2.44-50 PDF (Bahasa Indonesia) (507KB) 1423 views Abstract 3063 views Volume 10, No. 2, P: 44-50
Kelimpahan Dan Kepadatan Kima (Tridacnidae) Di Kepulauan Spermonde Kima (giant clams) merupakan salah satu hewan laut yang dilindungi di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Penetapan tersebut berdasarkan kenyataan bahwa populasi kima di alam sudah sangat menurun terutama disebabkan pemanfaatan manusia. Melihat kondisi kritis tersebut, perlu dilakukan penelitian dasar tentang kelimpahan dan kepadatan kima dalam upaya konservasi. Penelitian bertujuan untuk menganalisis hubungan kelimpahan dan kepadatan terhadap parameter kualitas perairan di Kepulauan Spermonde. Lokasi penelitian hanya pada zona III dan IV di Kepulauan Spermonde. Metode penelitian menggunakan belt transect/sweept area pada dua stratifikasi yakni reff flat dan reef slope. Analisis data menggunakan formula Krebs (1978) dengan bantuan Software Microsoft Office Excel 2013 yang dapat memberikan gambaran kelimpahan dan kepadatan serta kualitas perairan antar zona. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Kelimpahan zona III dan zona IV adalah berturut-turut sebesar 75,5 dan 48,8 ind. Kepadatan zona III dan zona IV adalah berturut-turut sebesar 30,2 dan 19,4 ind/m2. Jadi, baik kelimpahan maupun kepadatan kima zona III lebih tinggi dibandingkan dengan zona IV. Kelimpahan dan kepadatan tertinggi adalah dari jenis T. crocea. Sementara itu jenis-jenis lainnya yang diperoleh di lokasi adalah T. squamosa, T. maxima, T. derasa dan H. hippopus. Kelimpahan dan kepadatan kima dipengaruhi oleh nilai kualitas perairan yang mendukung kehidupan kima. Susiana SusianaSusianaAndi NiartiningsihAndiNiartiningsihMuh. Anshar AmranMuh.AnsharAmran Research Article Open Access 17 Dec 2013 Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan 10.29239/j.agrikan.6.0.55-61 PDF (Bahasa Indonesia) (1MB) 343 views Abstract 1235 views Volume 6, No. Supplement, P: 55-61